|
Salah satu sudut pulau Saronde yang ditangkap oleh kamera dari Novaldy Resta
|
Pulau Saronde terletak di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Dengan
menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum, jarak yang akan ditempuh
yaitu sekitar 2 jam dari pusat kota Gorontalo dengan tujuan ke Pelabuhan
Kwandang. Menggunakan angkutan umum dari Kota Gorontalo, anda akan menghabiskan
total Rp 15.000 sekali jalan, tentu saja dengan beberapa kali harus berganti
angkutan umum.
|
Perahu tumpangan kami |
Tiba di Pelabuhan Kwandang, kami di ‘kerubungi’ para pemilik
perahu yang menawarkan jasanya mengantar kami ke Pulau Saronde. Harga yang
ditawarkan bervariasi, tapi kalo skill menawar anda ada di tingkat
profesional dimana saat anda berada di tingkat ini maka para penjual di pasar
tradisional akan cepat gulung tikar, anda bisa berpuas diri dengan tarif Rp.
250.000 seharian untuk 1 perahu yang bisa muat 6-7 orang. Maksudnya, anda
diantar ke Pulau Saronde, ditungguin sampe kulit gosong terbakar, dan pulang
setelah sunset. Lumayan murah, kan? Atau mahal? Mungkin anda bisa menyewa saja
perahunya, bawa sendiri. Suruh pemilik perahu untuk istirahat. Ha ha. Garing.
|
Bukan. Bukan kapal ikan ini yang akan kami tumpangi. | |
|
Setelah ‘delegasi’ kami berhasil mendapatkan harga 300.000
rupiah untuk 11 orang, dengan riang gembira kami melangkahkan kaki-kaki kecil
kami (skala gajah) ke perahu yang menempel di sebuah kapal ikan yang
mengharuskan kami harus lompat-lompat
untuk menuju perahunya karena harus melewati kapal tersebut. Perahu tumpangan
kami cukup besar. Saat itu ombak sedang tinggi. Beberapa perahu kecil lain
memilih jalan memutar, tapi pengemudi perahu kami yang entah emang berani atau
berniat mencelakakan kami karena kalah dalam mematok harga tinggi, menerjang
ombak tinggi yang sesekali hempasan airnya masuk ke dalam perahu. Kami yang
berada di paling depan adalah korban pertama. Saya memilih untuk pindah ke
bagian belakang, ke tempat dimana Bang Iman dan Bang Hendra duduk diam tidak
bersuara. Belakangan saya baru tahu kalo bang Iman sedang merapal doa penolak
bala sepanjang dia bisa, diikuti sumpah serapah dalam hati karena nekat ikut
padahal phobia naik kapal. Hahahahahahha.... Pantesan wajahnya pucat, diajak
ngomong diam aja, dan ngga bergerak selama 45 menit kami terombang-ambing
diatas perahu menuju pulau Saronde. =D
Pulau Saronde dari kejauhan terlihat sangat menawan dengan
beberapa cottage yang berdiri diatas laut, pasir putih, air laut berwarna biru
tosca, pulau yang tampak bersih dan terlihat nyaman. Untuk harga cottage
dibanderol dari 300rb – 900rb /malam /kamar. Kamar diatas laut adalah yang
paling murah karena tidak terdapat fasilitas toilet dan kamar mandi didalamnya.
Jadi harus ke toilet di darat yang agak jauh ke dalam. Disini juga terdapat
restoran, dan fasilitas karaoke seharga 50rb/jam. Tarif masuk kawasan pulau
yaitu 5000 rupiah. CUkup murah dengan keindahan yang ditawarkan.
|
Selamat datang di Pulau Saronde! |
|
Sisi kanan pulau Saronde. |
Pulau Saronde sangat cocok untuk liburan bersama keluarga.
Bahkan anak kecil pun bisa ikut berenang karena di bibir pantai berpasir airnya
tenang dan luas. Aman bagi buah hati yang lagi seneng-senengnya main air. Saya
yang belum mempunyai buah hati memutuskan untuk main air sendiri. Saya
mengeluarkan peralatan snorkeling saya, dan masuk ke dalam air berjalan
menjauhi bibir pantai menuju lokasi yang terdapat corals. Setelah 10 menit
snorkeling, saya memutuskan untuk naik lagi ke darat. Kurang bisa menikmati
snorkeling siang itu karena coralsnya tidak terlalu banyak dan banyak terdapat
bulu babi.
|
Sisi kiri pulau Saronde yang sangat cocok untuk lokasi bermain air anak |
|
|
|
|
Makan siang di restoran |
Setelah karaokean (yang saya hanya jadi penikmat.Cukup sadar diri untuk tidak mempermalukan diri sendiri dengan suara yang seperti bayi merengek kelaparan), makan siang (dengan ikan bakar dan dabu-dabu yang bikin nagih), snorkeling (sebentar), kami
mencari beberapa spot yang bagus untuk di foto. Ah, maksudnya, kami yang
foto-foto. Sayangnya hari sedang mendung saat itu, langit tertutup awan
sehingga kami tidak bisa menikmati sunset yang maksimal.
Menjelang maghrib, kami baru pulang. Membawa cerita baru.
Bersama sahabat-sahabat baru.
|
Awal dari cerita kami. |
asek asek ... :D nantiduluid
BalasHapusMau nanya, ada info contact kapal buat nyebrangnya? kapal katingtingnya?
BalasHapusmakasihhh..
Mau nanya, ada info contact kapal buat nyebrangnya? kapal katingtingnya?
BalasHapusmakasihhh..
BalasHapus