Pages

Ngobrol gado-gado

Senin, 27 Juni 2011

My First Backpacking

Beberapa waktu yang saya melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kali ala backpacker. Yang pertama disini bener-bener PERTAMA, karena saya tidak pernah mengunjungi atau bepergian ke luar negeri sebelumnya. Negara yang menjadi tujuan kami yaitu Kuala Lumpur (Malaysia), Phuket (Thailand), dan Singapore. Kami akan menjelajah ketiga negara tersebut selama 7 hari, den
gan hanya bermodalkan nekat, tanpa tahu gimana dan apa yang akan kami hadapin disana, serta dengan modal bahasa inggris saya yang bener-bener pas-pasan. Entah keberuntungan yang lagi berpihak pada kami (kami disini karna saya melakukan perjalanan berdua dengan sahabat saya, Ganda Simanjuntak) atau karna doa dari teman-teman dan kerabat di Indonesia, atau pula karna saya emang jago (ehm) kami berhasil menakulukan ke tiga dengara tersebut dengan sempurna. (Hohoho...)
Berikut adalah cerita yang sempat saya rekam di notes HP saya...


Days #1
Berangkat dari bogor pukul 04.30am.
Setelah check-in di counter Air Asia, dengan pedenya saya dan Ganda langsung ke imigrasi, tetapi petugas imigrasi menolak paspor saya karena KARTU KEBERANGKATAN dan KEDATANGAN BELOM DIISI.. Hahahaha.. Maklumlah, perjalanan ke luar untuk pertama kalii ke luar negeri.hihi...
Setelah mengisi kartu tersebut, petugas imigrasi bertanya apakah saya orang batak (ohya, \marga si petugas ini sianturi). Dan saat giliran Ganda, pertanyaan yang dilontarkan adalah, "mau honeymoon ya? Nikah muda?" Dan si bego Ganda dengan entengnya menjawab "Iya mas".. Hahaha...
08.30am kami lepas landas ke Kuala Lumpur - Malaysia..☺


11.10am waktu Kuala Lumpur, kami tiba dengan selamat di Kuala Lumpur International Airport. Sedikit dipermasalahin di imigrasi, tapi selamat juga. Teman Ganda (Rizky) sudah menunggu dipintu keluar. Dan kami melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur sentral dengan menggunakan bus seharga 8 ringgit. Perjalanannya sekitar 45 menit.☺
Sesampainya di KL Sentral, kami langsung menuju counter tiket yang menjual tiket kereta ke Hat Yai (sebelumnya saya sudah mencari-cari informasi bagaimana melanjutkan perjalanan ke Phuket dari KL). Tidak ada bus yang langsung ke Phuket, oleh karena itu kami harus melalui Hat Yai dulu, baru kemudian melanjutkan lagi perjalanan ke Phuket. Ternyata kereta api untuk ke Hat Yai cuma ada tiap hari jumat. Jadi, kami memutuskan untuk naik bus. Sebelum ke terminal bus, kami bertiga makan di KFC yang berada dilantai yang sama counter tiket untuk perjalanan jarak jauh. Berhubung sedang lunch time, kami bisa beli paket makanan seharga 5,69 ringgit.
Untuk ke teminal bus, kami menaiki train ke stasiun Pasar Seni. Setibanya di stasiun yang dimaksud, kami berjalan kaki ke terminal Purudaya. Alhamdulillah, dapet tiket untuk jam 10 malem. Harga tiket KL-Hat Yai sendiri yaitu 45 ringgit. Kami menitipkan barang bawaan kami ke saver gabbage, dan melanjutkan perjalanan keliling KL.
Tidak jauh dari terminal Purudaya, ada China Town. Kami membeli beberapa souvenir disini, dan kacamata. Haha.. Teteeppp yahh eksiisss.. (Sambil foto2 pastinya). Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke KLCC dengan menggunakan train seharga 1,6 ringgit dari stasiun Pasar Seni.




Setelah puas berfoto2 dimenara kembar Petronas, kami duduk ngaso ditaman dibelakang menara sambil menunggu air mancur yang katanya jam 6. Yang saya salut sama orang disini adalah budaya antri mereka. Bahkan ditoilet pun mereka antri sampe diluar toilet. Ga menuh-menuhin, ga sesak-sesakin, dan ga berebutan toilet. SALUT!
Setelah dari Petronas Tower, kami berjalan ke arah bukit bintang. Barisan Mall-Mall dan restoran saling bertautan satu sama lain, pengunjungnya berasal dari banyak ras dan suku bangsa. Kemudian kami berhnti didepan sebuah Restoran Khas Turki, dan membeli es krim turki seharga 5 dolar dimana penjualnya adalah kakek-kakek yang dengan enerjiknya menari dan menyanyikan lagu turki, dan sedikit menggoda kami.




Kami makan malam dengan roti canai asli buatan org india. Dan wowww, jam menunjukkan pukul 7 malam tapi cuacanya masi terang benderan gini, kayak masih jam 5 sore di Indonesia. Setelah selesai makan malam, kami kembali ke hantaran Puduraya. Ternyata, jarak yang ditempuh ke Puduraya cukup deket juga kalo jalan kaki. jadi ternyata tadi itu kami hanya muter aja. haha.. Saya menyempatkan shalat Isya di hantaran Puduraya ini.
Setelah menunggu hampir sekitar 3 jam, akhirnya kami menaiki bus yang akan mengantarkan kami ke Hat Yai, tepat jam 11.30 kami berangkat dari KL. Bus yang kami tumpangi bernomor 5919.

Days #2
Pukul 04.35 waktu Malaysia, konduktur busmembangunkan kami dan meminta paspor kami.
Pukul 06.00am waktu Malaysia, kami sudah berada di Imigresyen Kayu Hitam untuk melakukan pengecekan paspor untuk keluar dari Malaysia. Dan kemudian pk 06.47am check in di Immigration Bureau Thailand, dimana petugas imigrasinya sedikit membuat kekonyolan dengan menggerak-gerakkan telinganya sambil menggodai saya (entah bagaimana caranya). WELCOME TO THAILAND!!
(P.S : Bule yg duduk sebelah ganteng banget).
Kami tiba di Hat Yai pukul 07.30 waktu Thailand. 1 jam lebih lama dari Malaysia (waktunya sama kayak diJakarta). Karna bingung, saya bertanya kepada resepsionis bus untuk ke Phuket, dan dia menawarkan jasa bus ke Phuket seharga 500 baht /orang. Jam 8 tepat, tuktuk (transportasi khas Thailand) yang akan mengantarkan kami ke terminal menjemput kami. Sesampainya diterminal, sungguh kaget begitu mengetahui harga aslinya hanya 344 baht /orang! Hahaha.. Tak apalah, untuk pendatang pertama..=D
Bus ini tinggi, bertingkat 2, dimana saya dan Ganda mendapatkan kursi ke-2 dari depan. Sedikit stres dengan tulisan-tulisan sansekerta yangg bahkan untuk mengeja aja ga bisa, ditambah lagi orang-orangnya ga ada yang bisa berbahasa Inggris (dan gue juga)..stres!!
(Orang-orang di Hat Yai jarang banget yang bisa bahasa Inggris. Karena itu, jangan heran apabila mereka selalu pura-pura tiba-tiba sibuk apabila kita akan bertanya sesuatu dalam bahasa inggris.)




Pukul 08.30 tepat, bus kami mulai merangkak menuju Phuket (ato Surrathani, whatever). Kami melewati beberapa bus lain yang bertingkat pula, bahkan ada yg tingkat dibawahnya disediain sofa layaknya ruang tamu, kalo tidak salah itu adalah bus VIP. Menurut info yang tadi saya tanya pada orang di travel, perjalanan ke Phuket akan kami tempuh dalam waktu 6-7 jam. Kalau seperti jadwal, kami akan tiba di Phuket setengah 4 sore nanti.☺
Saya berkenalan dengan seorang wanita Thailand bernama Chok, dia membantu kami menjelaskan ke sopir bus waktu kami kebingungan menanyakan berapa lama bus berhenti karna si sopir dan kondekturnya tidak bisa berbahasa Inggris.
Kami tiba tepat jam 03.30pm waktu Thailand. Sedikit kebingungan untuk ke hotel Rattana Mansion yang sudah saya booking sebelumnya melalui agoda.com, tapi akhirnya kami menaiki taksi (disana, taksi yang dimaksud adalah Tuktuk) seharga 60bath untuk 2 orang. Oya, taksi disini bukan seperti taksi yang ada di Indonesia. Taksi disini lebih menyerupai mobil pick-up yang didesain sedemikian rupa, sehingga ada atapnya, dan tempat duduknya.
Setelah mandi dan makan pagi, siang, malam (digabung, makan mie instan yang dibawa dari Indonesia plus kompor listrik mininya), kami segera turun ke bawah untuk pergi ke Phatong. Tujuan kami adalah menonton Simon Cabaret Show. Sebelumnya, kami membeli tiket ke Phiphi Island seharga 1000 baht (harga yg ditawarkan tadinya adalah 1600 baht /orang). Kemudian pengemudi taksi yang kami sewa seharga 200 bath mengantarkan kami ke toko yang menjual berbagai souvenir dari perak. Saya membeli gelang untuk mama, biar ga malu-malu amat karna tadinya memang tidak ada niat untuk kesini.haha.. Dasar orang Indonesia!
Kami melanjutkan perjalanan k arah Patong untuk menyaksikan Simon Cabaret Show. Ini adalah shownya para waria atau LadyBoys. Alhamdulillah bisa dapat tiketnya seharga 800 baht utk kelas VIP, dengan jadwal show yaitu jam 07.30pm waktu Thailand. Sekedar info, di Thailand sendiri para Ladyboys ini diakui hak asasinya dan keberadaannya. Dan juga menurut info yang pernah saya baca, Thailand adalah salah satu negara yang operasi kelaminnya paling bagus. WOWW..
15 menit sebelum show dimulai, para ladyboys keluar dan mengajak kami untuk foto bareng. Tiap 1x foto dipungut tarif 50 baht oleh mereka. Dan habislah 100 baht kami. Hahaha.. But, sumpah, pada cantikcantik banget!!! Saya kalah telak dari mereka.. Hahahaaha...


Pukul 07.45pm show pun berlangsung. Kami dibuat ternganga-nganga oleh kecantikan dan kegenitan para ladyboys, ada beberapa yg dijadiin primadona. Dengan gaya genit kerlingan mata mereka,berhasil menimbulkan decak kagum dari kami. Cuma bisa bilangg WOOWWW!!!! Sayangnya kami tidak diperkenankan untuk mengambil foto selama show berlangsung. Para ladyboys ini membawakan lagu, menari dan menyanyi dengan lipsync. Diantara lagu itu ada lagu dari Lady Gaga, Spice Girl, dan lagu yang dipopulerkan oleh Girlsband dari Korea, SNSD.
Show berakhir jam 09.00pm. Kami bingung akan pulang dengan menggunakan apa karna tuktuk ato taksi dipatok sangat mahal. Terpaksa kami menyetujui harga 400 baht yang ditawarkan. Begitu sampe hotel, ternyta disamping hotel ada warnet. woowww!! Tidak menunggu lama, kami segera ke warnet itu, meng-upload beberapa foto ke pesbuk, dan mengabari teman-teman di Indonesia bahwa kami baik-baik saja, karena seharian Blackberry service kami tidak bisa dipergunakan. Alhamdulillahh..
Waktunya tidur, persiapan untuk besok ke Phiphi Island yang akan dijemput jam 7.45am.

Days #3
Aktifitas kami dimulai pukul 06.00am. Setelah menyiapkan air panas dan susu energen, saya mandi dan bersiap2 untuk turun ke lobby. Mempersiapkan segala sesuatunya, dan sempet stres karna ga punya sunblock. Planing hari ini adalah tour ke Phiphi Island. Sekedar info, pulau-pulau disekitar Phiphi sangat banyak, termasuk Maya Beach yang merupakan salah satu lokasi syuting The Beach yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio. Pukul 07.30am kami turun ke lobby. Saat saya bertanya kepada receptionistnya kenapa saya ga bisa akses, dia memberikan key pass dikertas bertuliskan "rattana4". Kertas yang sama yang dikasi saat saya semalem!! Demm.. Tau gitu dari semalem seharusnya saya uda bisa akses wifi pake hp saya. Huhh..
Tampaknya travel yang menjemput kami sedikit telat, terbukti mereka tidak menjemput kami pukul 07.45 tepat seperti yang dijanjikan. Tapi 15 menit kemudian minibus itu datang. Didalam mobil sudah ada 9 orang asing lainnya. saya menduga mereka dari Jerman, dan India.
Setelah sampai di Rassada Harbour, kami diberikan stiker bertuliskan "Sea Angel Luxury", dan ditempelkan dibaju bagian dada kami. Sebelumnya kami berfoto 1x take sebelum naik kapal. Saat menuju ke kapal pun, ada beberapa orang yang mengambil foto kami. Saya serasa flashback ke beberapa minggu lalu saat wisuda S1 saya, dimana banyak orang-orang seperti mereka yang mengambil foto kami, kemudian menjualnya saat kami kembali dari tour nanti.
Setelah diatas kapal, kami langsung naik ke dek paling atas, berfoto2 sejenak. Tapi teriknya matahari membuat saya merengek kepada Ganda untuk duduk didek tengah aja.
Pukul 08.35am, kapal Angel Sea mulai bergerak ke Phiphi Island. Bismillah..


Sebenarnya, saya sudah biasa melihat pemandangan laut. Apalagi dikampung halaman saya, di Gorontalo, salah satu wisata baharinya adalah laut. Air lautnya berwarna hijau jamrud, dan seringkali ada ikan terbang yang terlihat. Yang tidak biasa adalah, saya sedang berada diatas kapal pesiar yg lumayan eksklusif, disuatu negara lain, bersama orang2 dari berbagai manca negara. Orang2 dengan berbagai budaya, warna kulit, bahasa, dan perilaku. Ada yang dari India, Eropa, Korea, Jepang, Arab, Thailand, dan sebagainya. Ada wanita, pria, anak2, bahkan ladyboys cantik! Ya, di Thailand, ladyboys sangat dihargai eksistensinya. Tidak ada yang mencela, bahkan menghina. Mereka diberi tempat yg sama, derajat yang sama, dan pengakuan yang sama.
Sekitar jam 10an, pemandangan dibalik bukit tinggi sungguh bagus. Jejeran yacht, kapal2, dan perahu layar berseliweran dan ada yang hanya merapat.
Pukul 10.30am kami merapat di Phiphi Island. Tapi dari pengeras suara mengatakan bahwa kami disini hanya berhenti selama 10 menit untuk menurunkan penumpang yang hanya menggunakan jasa one way, jadi diharapkan penumpang yang ikut tur agar tidak meninggalkan kapal. Dan menurut kru kapal yang saya tanyakan, perjalanan akan dilanjutkan langsung ke Monkey Beach. Disana, kami akan snorkling, swimming, dan lain2. Lagi2 dari pengeras suara, kru kapal mengatakan kami diharapkan naik ke kano sesuai dengan warna stiker yang ditempelin didada kami.
Kami mendapatkan pembagian alat2 snorkling, dengan nomor urut k 158 dan 159. Okeyy, let's start our adventure Gan!
Kami diberi waktu 1 jam untuk snorkling, swimming, n cano-ing. Gara2 Ganda, untuk snorkling kami tidak sempat punya fotonya. Huhh!!! Menyebalkaann!!
Oya, ini pertama kalinya saya snorkling (dan belajar sendiri pula!). Woowww.. Kereennn.. Hahahaha..
Oya oya, ternyata stiker oranye punya kami adalah STIKER VIP.. Hohoho.. Kami bisa menikmati cano yang hanya dapat dipergunakan oleh para pemilik stiker oranye..\(´▽`)/
Kami kembali ke PhiPhi Island untuk makan siang, di PP Princess Resto kami disini diwajibkan untuk membayar 20 baht sebagai uang kebersihan. Setelah itu, kami diberi waktu sekitar 1-2 jam waktu bebas. Hmmm..


Di PP Princess, ternyata ada banyak nasi. Dan saya ambil banyak makanan (ga mau rugi). Hahaha.. Selamat makaann...
Setelah lunch, kami foto2 sebentar di Phi phi Beach. Setelah puas berfoto2 (ternyata kita ga narsis2 amat) yang cuma sedikit take, saya dan ganda membeli beberapa souvenir khas Phiphi Island, seperti tempelan kulkas, dan beberapa kaos berciri khas-kan Phiphi Island..
Pukul 02.00pm, kami naik ke kapal Angel Sea yang akan mengantarkan kami kembali ke Phuket. Dan tepat pukul 02.30pm, kapal bergerak pelan menuju phuket town.
Pukul 04.10pm kapal merapat, dan kamipun diantarkan ke hotel masing2. Piring kecil bergambarkan kami yang dibeli dengan harga 100 baht ketinggalan dimobil penjemputt. Sial!
Setelah mandi, kami menyewa taksi seharga 50 baht yang mengantarkan kami ke toko kue (yang maksud saya adalah, saya ingin membeli hook key (gantungan kunci), si supir menyangka akan membeli kukis, demm) dan membeli tiket untuk ke Singapore besok malem seharga 1370 baht/orang.
Setelah diantar ke hotel, kami berjalan2 keliling phuket town, melihat On On Hotel yang pernah dijadiin lokasi syuting The Beach, dan pulang! Hahh.. Phuket Town kayak kota mati aja. Baru jam 7 tapi toko2nya uda pada tutup. Saya menghabiskan beberapa baht untuk menelpon k Indonesia. Membeli sosis Cheese Bites dan air mineral di Seven Eleven.
Setelah lelah berkeliling, kami pulang ke hotel. Istirahat sejenak, kemudian kami ke warnet, browsing selama sejam dengan harga 15 baht/jam, kemudian tidur untuk melanjutkan perjalanan terakhir besok hari.

Days #4
07.00am.. Sedikit telat bangun hari ini, dihari terakhir kami di Phuket. Setelah mandi, packing, dan sarapan, kami check out dari hotel jam 8 lewat dikit. Menitipkan backpack kami diresepsionis, kemudian mencari rent bike disekitar hotel. Jasa yang ditawarkan untuk 1 hari full adalah 200 baht. Motor yang kami sewa adalah Honda Scoopy, dan masih enak dipake. Setelah menyelesaikan smua urusan dengan si perental ini (dia meminta passport saya dan bayar tunai untuk motornya), kami mengisi bensin di Shell. Kemudian mencari jalan ke Wat Chalong Temple. Syukurlah, ada orang baek yang menunjukkan jalan kepada kami dengan tepat. Sebelum kami pergi, dia mengucapkan "Selamat Jalan" dalam bahasa Indonesia dengan akses Thailandnya. WOW!!


Dengan tidak nyasar, akhirnya sampailah kami ke Wat Chalong Temple. Kuil ini adalah kuil terbesar di Thailand. Terdiri dari beberapa bagian kuil dengan arsitektur yang sangat indah. Setelah puas berfoto2 dan melihat sekeliling, kami melanjutkan perjalanan ke Big Budha. Kami diantar oleh 2 org boylady (kebalikan dr ladyboy ) sampai ke Big Budha. Jalannya mengingatkan saya akan jalan ke Kawah Putih, Bandung.. Hohoho..
Baru saja kami sampai di view point patung budha, dan baru punya 2 foto, hujan deras tiba2 turun dan basalaaahh kamiii.. Huuaahh.. Padahal masih banyak perjalanan yang harus kami tempuh.. Dan parahnya lagi, saya kebelet boker! Dengan sedikit takut-takut (takut ada ular), saya ke toilet dan buang beberapa sampah perut disana. Pasahal apa coba yang mo dibuang? Makannya aja mie instan terooss.. Hahaha..


Sedikit agak reda, kami pun bergegas turun. Tapi ditengah-tengah jalan tiba2 hujan mengguyur lagi. Kami berteduh di 7 eleven, kemudian saya membeli minuman hangat. Saat akan membeli cheese bite sosis, saya iseng bertanya kepada pelayannya sosis itu terbuat dari apa? Shock saat dia bilang itu adalah PORK, dan bukan CHICKEN!! Astagaaaa.. Semalem kan saya makan makanan yang sama, dan yakin itu ayam karna si pelayan juga bilang itu ayam!!
Kami melanjutkan perjalanan ke arah Patong Beach. Dipertengahan jalan kami mengisi bensin. Serunya, kami served by self disini. Jadi, kami cukup membayar sejumlah uang (minimal 60 baht) ke kasir, kemudian kami mengisi sendiri bensinnya. Bari jeung bingung tea cara makenya. Hohohoo... Suasana Patong seperti halnya Legian, begitu juga disekitaran pantainya sama halnya seperti Kuta. Bedanya, pantainya bersih, dan tidak ada yang lalu lalang menjajakan jasa mijat dan suvenir. Kami membeli beberapa souvenir diseberang jalan, dimana banyak sekali yang menjual souvenir disitu. Kemudian kami jalan2 disekitaran Bang La Road yang sangat terkenal dengan ladyboysnya jika matahari sudah tenggelam. Setelah puas berbelanja, kami makan siang di McD. Disini tidak disediakan nasi, jadi kami memesan burger with french fries n cola seharga 140 baht. Oya, setelah selesaai makan, kami mengharuskan membuang sendiri makanan bekas kami makan ditempat yang sudah disediakan. Hmmm..


Pukul 02.30pm kami kembali ke Phuket town. Tanpa hambatan berarti, kami sampai dijalan depan hotel, bahkan lewat sampai beberapa kali karna mau nyari tempat souvenir peerak yang saya beli kemarin. Setelah muter2 hampir beberapa kali, akhirnya ketemu juga. Untung saya inget tempatnya.
Stlh membeli beberapa, kami kembali ke tempat penyewaan rental motor, mengembalikannya, kemudian pulang ke hotel untuk ngambil barang (dan sekaligus numpang wifi gratisan ).. Dihotel, saya memesan ice teanya. Dan woww, tehnya enak bangeettt..
Sambil menunggu jam keberangkatan,kami numpang berwifi ria dihotel tempat kami nginep. Ganda dengan sengaja memesan nasi dengan lauk pork untuk bikin saya kesel mengingat kejadian malam kemarin. Tapi bodo amattlaahh..
Pukul 07.45pm kami meninggalkan hotel, dengan mengucapkan "khop khun" yang artinya adalah terima kasih, kami berjalan kaki ke arah terminal bus selama 10 menit. Ughh.. Backpack saya terasa sangat berat!
Masih ada 50menit lagi sebelum waktu keberangkatan, menuju destinasi terakhir kami : SINGAPORE. Semoga kali ini pun tidak ada kendala yang berarti. Bismillahh..
Pukul 08.50pm tepat, bus meninggalkan bus terminal province, Phuket.. La Gon Phuket.. See u next trip..

Days #5
Pukul 01.30am, kondektur bus berteriak2, berbicara dalam bahasa thai. Saat ini bus kami sedang berhenti disebuah restoran, mungkin seperti tempat Check Point untuk Cipaganti di Indonesia. Saya kurang mengerti apa maksudnya, tapi mungkin kondektur itu menawarkan kami untuk buang air ditoilet yang disediakan. Hooaamm.. Saya sangat ngantuk.. Tidur dari Phuket kayaknya belom bisa bikin saya puas.. Tapi begitu saya mengecek wifi, ternyata ada yang nyantol 1. Gratis pula!! Namanya 'cake siji'.. Aahhh, pokoknya tengkyuuu dehhh.. Hohohohoho.. Saya pun langsung menjelajahi hp saya..
Pukul 03.30 tepat kami tiba di HatYai. Saya kagum dengan cara orang2 ini, selalu tepat waktu. Karena tidak tau dimana letak kantor berada (dan sopir maupun kenek sama skali ga bisa diajak komunikasi baik dengan bahasa maupun dengan isyarat tubuh, karena merek menghindari kami para turis) saya bertanya kepada seorang supir tuktuk yang memang sedari tadi menawari saya jasanya. Beruntung, dia tau kantor mana tujuan saya, dan diapun meminta ongkos 150 baht untuk diantar ke tempat tersebut. Saya menyanggupi dan dengan setengah mengantuk mengikuti supir itu ke kendaraannya. Sang supir membawa kendaraannya dengan kecepatan biasa-biasa saja, tapi saya keheranan dengan tingkahnya yang rada bingung. Tidak berapa lama kami sampai ditujuan, dan si supir mengetuk-ngetuk penjaga kantor tersebut. Begitu dibuka, tampak seorang ibu-ibu yang mempersilahkan saya masuk.
"five hundred." kata dia, sambil menyerahkan sebuah kunci yang saya tebak adalah kunci kamar.
"Sorry?" saya bertanya kebingungan.
"500 baht untuk biaya kamarnya" jawabnya dengan tidak sabaran dalam bahasa inggris asal-asalan.
"Lho, petugas di Phuket ga bilang begitu." Mungki wajah saya saat itu memelas karna uda capek dan masi ngantuk.
"500, atau anda bisa tidur saja diruang tunggu dengan 250 baht". Ughhh !!! Akhirnya dgn berat hati sy membayar seharga 500 baht.
Tapi belum berakhir disitu, setelah tidur selama 3 jam dan kemudian mandi, saya memutuskan untuk nyari sarapan di rumah makan sekitar. Betapa kagetnya saya begitu keluar pintu kantor dan mulai berbelok ke kanan....terminal yang saya turun semalam berada hanya sekitar 10 meter dari kantor. Dan tempat tuktuk itu diparkir hanya sekitar 5 meter dari pintu teras kantor !!!!!!
Kami bangun jam 7 pagi. Setelah mandi, kami keluar dari office bus itu utk nyari moeslim food. Setelah mutar2 tak tentu arah, akhirnya dari kejauhan saya melihat ada sebuah warung makan yang ditempeli ayat kursi didalam ruangannya. Warung makan ini terletak dibelakang terminal bus yang dimana saya turun semalam YANG CUMA BERSEBELAHAN SAMA KANTOR ITU LHO. Saya dengan ragu2 (ya, masi ragu karna menurut yang saya dengar, ada juga muslim thailand yang memakan pork) memilih menu yang berupa daging sapi. Bismillaah aja deh, semoga yang haram menjadi halal..
Saya kebingungan di Hat Yai ini, kebanyakan orangnya ga bisa berbahasa inggris, tidak seperti di Phuket. Mungkin karna Hat Yai bukan daerah wisata seperti halnya Phuket, jadi saya mengandalkan bahasa tubuh disini.. Huhh.. Untung saya sedikit belajar bahasa tubuh dari si Mumun.. (Mumun adalah saudara teman sekamar saya yang tidak beruntung karena dilahirkan sebagai tunawicara dan tunarungu, tapi baik hatinya.)
Pelajaran yang saya terima : kalo jadi backpacker dengan modal pas-pasan, jangan langsung beli tiket ke Singapore dari Phuket. Belilah tiket dari Phuket ke Hatyai dengan bus biasa, dan setelah sampai terminal Hat Yai, sewa tuktuk untuk langsung mengantarkan ke tempat bus ke Singapore. Kenapa?? KARNA TERNYATA KAMI DARI SEMALAM DILEMPAR2 TRUS DARI 1 TRAVEL KE TRAVEL LAIN. Means : seharusnya kami bisa dapat harga yang lebih murah!! Haahhhhh...


Dan sekarang saya sedang duduk ditravel ke-3, sedang menunggu diantar entah kemana dengan minibus mereka. Minibus ini mengingatkan saya kepada mobil tahanan di Indonesia. Hoaakksss..
Pukul 01.30pm, bus tinggi berwarna merah yang kami naiki bergerak perlahan meninggalkan Hat Yai. Tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang perjalanan di Hat Yai ini karna saya tertidur pulas..
Pukul 03.15pm kami sudah berada di Immigration Thailand untuk keluar Thailand. La Gon Thailand..
Beberapa menit kemudian kami turun lagi dari bus untuk masuk ke Malaysia, melalui Imigresyen Kayu Hitam. Kami membantu seorang ibu yg bertongkat untuk membawa barang2nya. Kasian melihat dia tertatih2 dengan tongkatnya, sedangkan barang2 bawaannya sangatlah berat. Saya sungguh capek dan langsung berkeringat, karna tas punggung saya juga uda cukup berat utk saya bawa. Ibu ini berasal dari London, dan dia punya tujuan yg sama seperti saya, SINGAPORE.. Sedikit ada rasa khawatir dalam hati saya dalam membantu ibu ini. Saya takut dia membawa suatu barang berbahaya didalam tasnya. Apalagi begitu tasnya yg dibawa Ganda ditanyain oleh petugas imigrasinya. Rasa takut berkelabat.. Tapi alhamdulillah tidak apa2.. Ya Allah.. Berbuat baik aja susah sekali. Tidak tega melihat ibu2 ini..
Tidak jauh dari imigrasi, kami berhenti disebuah tempat makan. Uang ringgit saya tinggal 9 RM lagi, sedangkan uang Ganda sudah habis. Saya mengalah dan suruh si Ganda saja yang makan, karna saya sendri jujur belum terlalu lapar. Tapi begitu melihat harga makanan Ganda yg cuma RM 3.50, saya segera ambil makanan dengan menu yg sama pula. Tapi saya heran ketika melihat harga makanan saya RM 4.50, padahal menunya sama. Bahkan nasinya saya hanya ambil sedikit dibanding Ganda. Oohh saya tau, mungkin lebih sedikit nasi maka lebih mahal harganya kalo diMalaysia..
Setelah makan, saya menyempatkan diri untuk ngobrol dengan sopir busnya. Saya mengungkapkan kecemasan saya tentang ibu itu dan barangnya. Sedikit lega, tapi saya entah kenapa masi khawatir. Ya Allah, show me the way.. Tunjukkanlah apa yg harus saya lakukan.. Engkaulah Maha Pelindungku, Engkaulah Maha Kuasa atas segalanya. Jagalah dan lindungilah kami Ya Allah.. Lindungi kami.. Amin aminn ya rabb..
Jam 8 lewat dikit,bus yg kami tumpangi mengisi bahan bakar di officenya, sedangkan kami turun untuk k toilet. Kakek dan nenek yang tadinya duduk didepan kami ternyata telah pindah dikursi bagian depan, sedangkan oleh kondekturnya (yang cewek dan cantik!) kami disuruh menempati kursi yg ditinggalkan mereka tersebut. Ini sungguh melegakan! Mengingat kursi kami terdahulu sangat mengenaskan. Ga bisa disandarkan, dan untuk kakinya ga bisa diangkat terlalu tinggi. Tapi kursi kami yg baru bisa melakukan itu, pluuusss dapat tambahan selimut, double selimut doong!! Bener2 bakal tidur nyenyak sampe spore..hihihihi...
Lagi nyenyak2nya tidur, kami terbangun oleh beberapa orang yg berisik dan memasuki bus. Saya melemparkan pandangan ke luar jendela, ternyata kami telah sampai di Hantaran Bas Purudaya (Terminal Bus) Kuala Lumpur. Jam pada saat ini berada diangka 11 malam. Hmmm.. Betapa baiknya si kondektur cantik ini, dia tidak mengambil selimut kami yg double untuk diberikan ke penumpang yg baru naik. Saya tidak akan memejamkan mata untuk menikmati pemandangan Kuala Lumpur pada malam hari, meskipun dari dalam bus yang melaju di tol. Ohya, saya heran di tol Malaysia ini. Sepeda motor bisa bebas melaju dijalan tol.

Days #6
Jam 5 kurang sedikit waktu Malaysia, kami dibangunin oleh suara halus kondektur yg meminta kami menyiapkan paspor. Saya melihat plang yg ada dibanyak sisi dijalan, menandakan bahwa kami sedang berada di Johor Baru. Kotanya sedikit mewah. Bangunan kantor imigrasi Malaysia ini sangat bagus, tidak seperti bangunan2 imigrasi yg kami lewatin sebelumnya. Untuk ke bagian imigrasi, kami harus naik ke atas bangunan menggunakan eskalator. Bagian imigrasi johor baru ini sangat mewah, banyak terdapat sekat2 untuk pengecekan paspor sehingga kami tdk perlu antri lebih lama. Setelah dikasih stamp, kami segera turun k bawah, ke parkiran bus di platform 12. Sebelumnya kami ke Tandas (toilet) dulu. Setengah 6 tepat waktu Singapore (tidak ada perbedaan waktu antara malaysia dan singapura), kami sudah melewati jembatan yg menghubungkan Malaysia dan Singapore.
Sama seperti imigrasi Johor Baru, imigrasi Singapore juga sama mewahnya. Mungkin karna menjadi pintu masuk dan pintu keluar dara Singapore makanya imigrasi JB sangat mewah. Tidak ada kesulitas yg berarti di imigrasi ini, selain ditanyakan berapa hari dan dimana saya tinggal. Saya dan Ganda sepakat untuk tidak membantu ibu itu membawa barangnya. Kami takut dan khawatir. (So sorry).
Masih ada sedikit rasa penyesalan dan bersalah karna tdk membantu beliau. Tapi kami memang benar2 berada diposisi yg sulit, dimana ini adalah pertama kali kami mendatangi Singapore, dan mendengar bahwa imigrasi Singapore sangat ketat. Kami khawatir tidak bisa pulang ke Indonesia cuma karna hal tersebut. Rasa bersalah saya bertambah besar saat menaiki bus, dan belum menemukan ibu itu duduk dikursinya. Aahhh.. Kemana dia?? Rasa-rasanya saya ingin sekali mencari beliau, tapi Ganda mengatakan bahwa pasti banyak yg bantuin..
Oya, out of that, WELCOME TO SINGAPORE!!!!! \(´▽`)/ (06.00AM waktu singapore).
Kami tiba di poll bus jam 7 kurang. Ibu2 London meminta saya untuk menunggui barangnya sementara dia mencari hotel untuk dirinya. Padahal, saya pun sudah kesulitan untuk mencari jalan ke Lucky Plaza Apartment tempat kami akan menginap. Setelah bertanya kepada security pol bus, dia menunjukkan kami jalan ke MRT, dan sesampainya distasiun MRT, petugas yg sangat ramah menunjukkan kami bagaimana caranya menggunakan mesin tiket, memberikan kami map wisata Singapore, dan map MRT, serta menunjukkan kami stasiun mana tempat kami harus stop dan mengganti MRT untuk sampai k Orchard Rd..


Setelah sampai di Orchard Rd, kami sangat kebingungan mencari dimana letak Lucky Plaza, karna kesalahan saya yg menyebutkan Orchard Plaza.. Setelah kesana kesini dengan gendongan seberat gedung tingkat 5, akhirnya kami menemukan juga apartemen yg dimaksud. Apartemen ini berada dijalan Orchard Road yg dipenuhi oleh toko2 yg menjual barang2 branded, di Orchard Walk. Untuk naik ke apartemen itu sendiri, kami harus naik dulu ke lantai 9, dimana apartemen itu adanya dilantai 9 dan seterusnya ke atas. Sedikit kebingungan karna tidak tau dimana resepsionisnya, tapi untunglah kami bertemu orang Indonesia (dan emang semua penghuni yg menginap adalah orang Indonesia) memberi tahu kami apa yg mesti kami lakukan. Kemudian kami turun k lt.9, tapi tdk ada pengelola yg menyewakan kamarnya. Oleh karna itu, kami menaiki satu persatu lantai sampai bertemu dengan seorang ibu (yg dari aksennya dipastikan adalah orang jawa) memberitahu kami dimana pengelolanya. Si pengelola sendiri menawarkan kami kamar dengan harga 100 dolar /malam yg berada dilantai 20, kami mengiyakan saja.
Setelah mandi dan makan mie seadanya, tiba2 hujan turun dengan derasnya. Menunggu hujan sedikit reda, kami berjalan2 di Orchard Rd setelah kemudian menaiki MRT untuk ke Marina Bay dimana patung singa penanda Singapore berada. Entah bagaimana, apapun yg terjadi kami harus ke tempat ini untk sekedar mengambil 1 take foto doang. Hahaha.. Kami ternyata cukup lancar juga menggunakan mesin ticket, padahal hanya 1x diajarkan. Kami segera menekan menu untuk ke Marina Bay dengan total harga untuk berdua adalah 6 dolar (2 dolar akan dikembalikan saat kami memasukkan kembali tiket refund ke dalam mesin). Takjub begitu sampai di Marina Bay, dimana bangunan2 disekitarnya sungguh sangat bagus dengan arsitektur rumit nan indah. Kami berfoto-foto dengan puasnya, tapi ternyata jalur yg kami ambil untuk ke patung singa sangatlah jauh dan memutar. Tapi kami sedikit terhibur karna begitu banyak background yg bisa kami pake untuk berfoto. Hohoho.. Saking jauhnya jalannya, rasa-rasanya saya ingin mengambil foto dengan latar patung singa itu dari jauh. Tapi saya inget kata temen saya "LO HARUS DAPAT FOTO DIPATUNG SINGA". Ini sungguh mengesalkan, kenapa harus patung singa yg berada di Marina Bay itu untuk jadi penanda bahwa kami sedang berada di Singapore??huhhh..


Setelah puas mengambil foto, kami kembali k stasiun MRT untuk melanjutkan perjalananan ke China Town. Membeli beberapa oleh2 (dan saya bangkrut karenanya), perut terasa lapar. Ingin sekali mencoba mie china, tapi takut ada porknya. Akhirnya kami berhenti sebuah restoran bernama ChinaTown Seafood, saya memesan Sauteed Black Pepper Sliced Beef seharga $13,80 with Plain Rice seharga $1,50 dan (tentu saja) teh yg bernama Earl Gray Pot seharga $4,80. Teh ini ditaruh didalam wadah pot, dan cawan kecil untuk saya minum. Wanginya enak banget, begitu pula rasanya. Saya dan Ganda tertawa bersama, membayangkan gimana kami di Thailand tidak pernah makan makanan diluar/restoran thai dengan alasan menghemat, tapi malah makan di Singapore yg saya sendiri tidak pernah membeli makanan dengan harga makanannya selangit ini. Hahaha..


Setelah puas, kami kembali menuju MRT dan pulang k Orchard Rd. Saya ke warnet yg berada dilantai 1 Lucky Plaza dan membayar $4 selama 40 menit untuk mengabarkan teman2 yg berada di Indonesia. Aahhh.. Saya sangat merindukan Indonesia, dan orang-orangnya tentu saja..

Days #7 (Last Day)
Selamat Pagi Singapore!!
Hari terakhir kami dinegara tujuan terakhir ini. So excited. Ga sabar banget pengen cepet2 pulang ke Indonesia. Uda kangen sama bunyi bbm masuk. Hahha.. Sebenarnya, kami punya waktu hari ini sampai sore nanti. Tapi saya benar-benar sudah tidak sabar untuk pulang ke Indonesia. Jadi pagipagi gini kami akan siap2 dan pulang ke Indonesia. Mulut saya sudah pegel untuk terus berbahasa Inggris.. Huhhh..
Jam 10 lebih, kami turun dari apartment menuju MRT (jalan kaki sekitar 2 menit dari Lucky Plaza). Kami membeli tiket untuk 1x perjalan ke arah Harbour Front (transit di Dhoby Ghaut). Sewaktu membeli tiket, ada seorang bapak-bapak dari Indonesia yang bertanya bagaimana caranya menggunakan top-up mereka, karena mereka ingin k China Town. Karna Harbour Front searah dengan Chinatown, saya menawarkan mereka untuk ikut bersama kami. Saya memberikan mereka MAP MRT, dan memberitahukan bagaimana caranya pulang k Orchard Rd lagi. Tapi si bapak nampaknya ragu, takut nanti mereka nyasar saat akan balik k Orchard Rd lagi.
Sesampainya di Harbourfront, kami ke lantai 3 yang menjual tiket ferry untuk k Batam. Harga ferry plus taxnya adalah $22. Wowww!! Lebih murah dari perkiraan yaitu $36. Jam keberangkatan kami adalah jam 12 siang, yang menjual tiket sangat lancar berbahasa Indonesia. Kami melewati sistem2 selanjutnya dengan mudah. Diruang tunggu, saya membeli cocacola light seharga $1,90 dimesin penjual minumannya. Cukup untuk kami berdua, sepertinya.
Pukul 11 kurang 15 menit, kami dipersilahkan untuk naik ke atas kapal Ferry. Kapal yang kami tumpangi ini bernama Penguin. Kapalnya ga selucu penguin, jelek dan kecil. Tapi tak apalaahh..
Indonesiaaaa, kami pulaaaaannggg...
Setibanya di pelabuhan Batam Center, kami menyewa taksi untuk k bandara dengan harga Rp. 70 ribu. Dibandara, kami makan disebuah restoran padang. Dengan buasnya, kami menyantap makanan Indonesia ini seperti tidak makan selama seminggu. Dan berakhirlah perjalanan kami, DENGAN SUKSES!
Terima kasih Ya Allah..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar