Pages

Ngobrol gado-gado

Selasa, 06 Mei 2014

Rumah

Terkadang, suatu hubungan bisa diibaratkan sebagai rumah. Rumah yang bagus, tentu saja berpondasi yang kuat. Rumah yang tampak terawat dari luar, belum tentu didalamnya juga begitu.

Rumah, sebagaimana yang kita ketahui adalah tempat kita berteduh dari sengatan matahari yang luar biasa, dari dinginnya malam yang menusuk tulang-tulang, atau hujan deras yg membasahi tubuh yang membuat tidak nyaman.
Rumah adalah tempat kita bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman, melepaskan segala penat setelah seharian menjalani hidup yang kadang berat.
Rumah, adalah tempat yang selalu menawarkan kenyamanan dan kehangatan. Melindungi kita dari hal-hal yang kadang tidak mampu kita lewati.
Tapi terkadang, kita jenuh berada terus didalam rumah. Bosan dengan segala aktifitas monoton yang setiap hari kita temui didalam rumah. Bosan dengan lingkungan yang kita sudah kenal dengan baik. Jenuh.
Kadang, kita ingin keluar dari comfort zone kita dan mencoba melangkah mencari sesuatu yang baru.
Merindukan tantangan yang tidak bisa lagi kita dapatkan di rumah yang aman.
Sesuatu yang bisa bikin kita exciting.
Sesuatu yang akan bisa membuat adrenalin kita terpacu.

Dan traveling lah jawabannya.

Traveling selalu menuntut jawaban atas rasa penasaran kita. Penasaran akan suatu tempat. Keinginan untuk menaklukan tempat itu. Keindahan yang tersajikan oleh tempat yang kita kunjubgi, mampu membuat kita lupa akan rumah. Rumah yang selalu membuat kita nyaman, tempatnya berganti dengan jalanan yang kita lewati. Yang semakin lama semakin indah. Semakin lama semakin menimbulkan rasa penasaran, ada apa di sudut jalan sana? Keindahan apa di balik tempat itu? Serasa, kamu tidak ingin lagi kembali ke rumah.
Karna tempat baru ini menyenangkan.
Karna tempat baru ini lebih indah daripada rumah.
Karena tempat baru ini menawarkan sesuatu yang lebih menyenangkan dibandingkan rumah.
Kamu lupa.
Seminggu..
Sebulan..
Setahun..
Hingga tiba pada titik kamu merasa capek. Merasa bahwa jalan ini tidak dapat memberikan masa depan untukmu.
Merasa bahwa tidak mungkin selamanya kamu akan berjalan dan tinggal dijalanan.
Dan kemudian menyadari bahwa sudah waktunya pulang.

Karena rumah, adalah tempat ternyaman untuk kita kembali.

Tempat yang akan selalu menunggumu untuk pulang, saat kamu sudah lelah berpetualang. 
Tempat yang tidak akan pernah kemana-mana, berharap bahwa suatu saat kamu menyadari bahwa dia lah satu-satunya tempat di dunia ini yang akan menerima dirimu bagaimanapun kondisimu kelak.
Tempat yang sampai kapanpun akan menganggapmu sebagai tuan rumahnya, bukan 'turis' atau 'tamu' yang hanya datang berkunjung.

Karena rumah, adalah tempat yang kamu pilih untuk menjadi pelindungmu.

(Untuk siapapun yang sedang 'traveling', pulanglah. 'Rumah'mu menunggumu.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar