Pages

Ngobrol gado-gado

Jumat, 11 April 2014

Cause All of Me Loves All of You

'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
'Cause I give you all of me
And you give me all of you, oh

How many times do I have to tell you
Even when you're crying you're beautiful too
The world is beating you down, I'm around through every mood
You're my downfall, you're my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can't stop singing, it's ringing, in my head for you

My head's under water
But I'm breathing fine
You're crazy and I'm out of my mind


(All of Me - John Legend)

Ngga ada yang ngga tau tentang lagu ini. Salah satu lagu favorite gue sepanjang tahun ini. Liriknya mesra, suara John Legend bikin pasrah, musiknya? Okay, lo harus mengakui bahwa lo bener-bener menikmatinya. Kan?

Well, ada beberapa petikan lirik di lagu ini yang berkali-kali gue posting sebagai status di blackberry messenger gue. Liriknya biasa aja, emang. Tapi coba lo liat penjelasan gue tentang petikan lirik lagu ini.
"My head's underwater but i'm breathing fine."
Sekilas biasa aja, tapi coba telaah dengan baik. Bukankah ga masuk akal lo bisa bernafas dengan baik padahal kepala lo sedang 'tenggelam' di dalam air? Logika mana yang bisa membenarkan lo dalam kalimat ini? Engga ada.
Begitu juga dengan cinta.

Beberapa waktu yang lalu, ada seseorang yang bertanya kenapa gue memilih kalimat ngga masuk akal ini sebagai favorit gue.
Entah. Mungkin dia tidak pernah merasakan keajaiban dari si cinta ini. Kehebatan si cinta yang kadang bahkan melewati batas logika. Waktu itu gue ngga bisa menjawab, alesan saat itu adalah "tunggu saat gue bisa jatuh cinta lagi. Gue akan kasih tau kalimat sederhananya." Ah, itu cuma alesan emang. Gue cuma engga mampu menjelaskan dengan benar padanya. Daripada dibikin berantakan, mending bikin alesan.

Men, cinta itu aneh.

Seperti yang gue bahas diatas tadi, bahkan kadang ada kalanya logika dibuat bolak balik gara-gara cinta. Kadang, lo tidak bisa menemukan alasan pembenaran saat lo jatuh cinta.

Meskipun cinta itu tidak mungkin.
Meskipun cinta itu tidak masuk akal.
Meskipun cinta itu tidak diperbolehkan.
Meskipun cinta itu terlarang.

Lo kehilangan logika lo. Lo tidak bisa menemukan alesan saat lo jatuh cinta. Cinta yang ada alesannya itu yang seharusnya menjadi tanda tanya.
Karena lo tau, kita engga pernah bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta. Saat kita jatuh cinta, ya jatuh aja. Falling in love with no reason.
Dan yang seperti ini lah yang gawat.

Merindukan seseorang yang mungkin tidak menganggap lo lebih.
Merindukan seseorang tapi tidak bisa berbuat apa-apa atas itu.
Merindukan seseorang yang lo bisa adalah hanya menyenanginya, hanya agar melihatnya tertawa, dan lo makin jatuh saat melihatnya tertawa.
Merindukan seseorang sampai lo engga bisa egois untuk diri lo sendiri.
Merindukan seseorang, yang walaupun sakit, lo akan tetap bertahan disisinya.
Merindukan seseorang, yang lo tau ngga pernah ada rindu buat lo.
Merindukan seseorang, sampai lo menangis dalam tidur.
Merindukan seseorang, sampai lo lupa gimana caranya bernafas.

See? Logika mana yang sedang berjalan? Lo total sedang sakit jiwa! Dan, memang, kadang cinta membuat orang menjadi sakit. 

Cinta memang aneh.

Tapi memiliki perasaan cinta adalah satu-satunya penanda bahwa lo masih manusia.
Walaupun perasaan lo salah.
Dan lo tau itu.
Dan gue tau itu.
Hanya saja, lo, gue, sudah terlalu capek untuk mengabaikan rasa itu dan akhirnya menyerah.
Menyerah dan mengakui bahwa kita sudah kalah. Dikalahkan oleh cinta yang tidak biasa. Takdir memang senang menertawakan kita, men.

Dan kita hanya bisa pasrah.

Iya, elo (dan juga gue) ngga bisa berbuat apa-apa soal itu. Pasrah saja.

Dan dengan ngga tahu diri berkata bahwa,

"I LOVE YOU..."

Sepenuh aku, mencintai semua dirimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar