Pages

Ngobrol gado-gado

Senin, 16 Juli 2012

Traveling to Hongkong & Macau Day #4

DAY #3
- SOHO
- Shopping

Masih bangun siang. Hari ini adalah harinya Aya ! Maksudnya, hari ini dialokasikan khusus untuk Aya yang giat belanja. Yap, walopun saya uda mati-matian bilang kalo kita traveling dengan low budget, tetep aja dia harus dan kudu belanja. Gagal. :|
Seperti biasa, setelah mandi dan berkemas, kami berencana untuk jalan kaki menyusuri Nathan Road sampai ke daerah Mongkok. Hongkong itu pada dasarnya adalah surganya belanja. Yap, dimana-mana kita bisa temuin toko-toko dengan brand-brand terkenal seperti Giordano, Baleno, toko jam tangan Rolex (yang waktu itu saya sedikit mengintip harganya sekitar 100an juta kalo di rupiahin), toko emas Chow Tai Fook, dan masih banyak lagi tersebar dimana-mana. 7 Eleven yang kalo di Jakarta saja uda jadi tempat nongkong anak-anak gahool, disini cuma kayak Alfa Mart saja. Hihihi..
Mengingat Hongkong cuacanya suka labil, tidak lupa membawa payung (yang dibeli di 7 eleven di hari pertama) berwarna abu2 gelap. Tadinya mau beli payung bening transparan kayak payungnya orang-orang Korea sihh, tapi harganya lebih mahal. :|
Kami mulai berjalan menyusuri Nathan Road, tidak lupa foto disetiap jalan yang menurut kami unik. Ohya, di daerah Nathan Road ini juga ada Masjid yang lumayan gede lho ! Namanya Kowloon Masjid and Islamic Centre.
Sumber : www.google.com
Gerimis menemani kami selama kurang lebih 5 menit, kemudian matahari bersinar terik lagi. Labil ! Kami sesekali berhenti untuk masuk ke toko-toko yang ada disepanjang jalan, tapi tidak ada satupun yang berhasil masuk ke tas tangan Aya. Ohya, saya kadang ingin sekali merobek-robek tas Aya itu. Dia tidak mau dititipin makanan, minuman, atau bahkan sekedar pulpen di dalamnya. "Ini tas mahal Ta, nanti rusak." TRUS NGAPAIN LO BAWA-BAWA TRAVELING ONYOOMMM??? "Gaya." Kata dia, sambil nyengir. Ughhh sungguh saya kesel. Emang ga pernah berhasil ngajak dia meninggalkan barang-barang yang katanya mahal-mahal itu. Emang Aya bisa diajak tidur di mana saja, jalan kaki sejauh apa saja (berbeda dengan travelmate saya yang bernama Ganda itu yang ngeluh mulu kalo diajakin jalan kejauhan), tapi dia akan tetap bertahan dengan tas tangan yang ngerepotin, dan sendal gaya yang bikin ga nyaman itu. 
Satu hal yang bikin saya nyaman jalan kaki di Hongkong adalah selain jalur untuk pejalan kakinya, juga penyebrangan jalannya. Inget kali di Indonesia tuh kayak apa penyebrangannya. Ngeri-ngeri gimana gitu, apalagi kalo udah di kota besar. Nah di Hongkong sama sekali tidak prlu khawatir. Belum lagi kendaraannya akan berhenti saat lampu masih kuning. Hmm...
Tujuan awal kami adalah Temple Street yang katanya menjual tas-tas bermerk terkenal dengan harga pasar. Melewati Jordan, kami lurus terus dan berbelok ke kiri saat ada penunjuk arah yang menunjukkan tujuan kami berada di sebelah kiri. Gerimis mulai turun lagi. Dan sedihnya, pasar ini belum buka. Kendaraan masih berjalan lengang, karena jalan belum dipakai oleh para penjual. Di beberapa stand yang belum dibuka itu, kami melewati sekitar 3 perempuan berbaju super terbuka dan berdandan menor "Lagi menjajakan diri, Ta." Ujar Aya dengan sok tahu. Kami melanjutkan perjalanan, mengikuti petunjuk arah yang menunjukkan adanya Kuil disekitar situ. Ternyata disebelah kuil ada satu bangunan khusus yang didalamnya banyak penjual perhiasan giok yang unik-unik. Saya ingin beli satu untuk mama, tapi Aya ga mau bantuin nawarin untuk saya. Padahal dia lebih jago. Sambil manyun, saya melanjutkan perjalanan. Dari kejauhan, diseberang jalan, kami melihat toko Hui Lau Shan. Ini adalah toko yang khusus menjual dessert berbahan dasar mangga, khususnya puding. Dengan langkah gembira dan lupa kalo lagi ngambek, saya langsung menyeret Aya kesana. Mungkin karena tidak enak pun, Aya ikut-ikutan menunjukkan wajah excitingnya. Penipu. Sejujurnya, saya lupa nama-nama dessert yang kami pesan tersebut, yang kesemuanya enak, yang kesemuanya berbahan buah mangga, yang jelas ada puding mangga disalah satu pesanan kami. Aaahh lidah saya mengecap makanan enak!
Aya dan menu mangga kami
Setelah puas (dan habis), kami melanjutkan perjalanan ke daerah Mongkok. Tujuan kami adalah Ladies Market. Ini bukan pasar yang menjual wanita-wanita, atau pasar yang khusus menjual barang-barang wanita dan kewanitaan lho, melainkan pasar yang menjual berbagai souvenir dari gantungan kunci, sampai baju-baju bertemakan Hongkong. Mencari Ladies Market ini ga susah, selain karena tau tempat ini berada di Mongkok, plang penunjuk arah pun tersebar. Kami singgah untuk beli cemilan waffle dan yang saya tidak tau namanya apa di Mongkok dekat dari Ladies Market. Rasanya enak, gurih, tapi ngebosenin. Hahaha..
Beli 2 itu kebanyakan ya. -___-"
Ternyata Ladies Market pun belum buka sepenuhnya. Karena udah janji sama Min Hye akan kesini, maka kami memutuskan untuk ke Hongkong Island dengan menaiki MTR dari stasiun Mongkok dan turun di stasiun Central. Tiba disana, kami makan dulu di KFC dengan menu paket ayam goreng, kentang, dan egg tart. Lumayan enak untuk orang yang sedang kelaperan. Setelah kekenyangan, kami berjalan kaki memutari gedung untuk ke Causeway Bay karena Aya lagi-lagi ingin ke Forever 21 (sudah kuduga -_- ). Lumayan jauh juga berjalan kaki dari sini. Kami menghabiskan waktu sejam lebih dengan peluh bercucuran. Haha..
Setelah Aya menuntaskan keinginannya, kami menaiki tram untuk menuju ke Queen Victoria atau Jubilee Street untuk ke SOHO. Asal tahu saja, ini adalah travelator terpanjang di dunia (Word Longest Travelator) yang menanjak hingga 1 kilometer !! Wowww.. !!!
Kerennya, sebelah kiri-kanan sepanjang travelator ini banyak terdapat bar-bar unik yang didominasi kaum bule. Kata Aya sih suasananya seperti di Perancis, tapi saya mana tau. Nginjak Eropa aja belom. Aya lagi-lagi sok tahu.
Karena buru-buru janjian sama Min Hye jam 8, kami tidak sampai ke puncak SOHO. Kami segera berjalan turun, dan memutuskan untuk mencoba menyebrang menggunakan ferry yang juga lebih murah dari MTR. Aya mulai ngos-ngosan, karena kami berjalan cepat dan pelabuhannya yang juga lumayan jauh. Untunglah, pemandangan menyeberangi laut yang memisahkan Hongkong Island dan Kowloon itu indah sekali. Kami pun tidak mabok laut seperti biasa. :|
Sesampainya di terminal, lagi-lagi kami harus buru-buru berjalan. Lagi-lagi pula kami menggunakan jalan bawah tanah stasiun MTR untuk keluar ke exit L1. Bukannya apa, Aya kadang masih suka kerasukan kalo melewati toko-toko yang berkonsep window shoping ini. Tiba di Hostel pukul 8 kurang 15 menit, Aya mandi duluan dan segera keluar menjemput Min Hye sementara saya mandi. Dan seperti lazimnya orang Korea, jam 8 tepat pun ternyata Min Hye udah nungguin. Min Hye memberi kami Egg Tart yang sengaja dia beli untuk kami. Ini adalah kue khas setempat. Rasanya? Enaknya ga irit !!

Enaknya ga kira-kira! Harganya sekitar HK$ 30 :'(
Kami berjalan kaki ke Ladies Market. Membeli beberapa oleh-oleh untuk sahabat dan saudara, dan kemudian berkeliling melihat-lihat. Kami berkeliling sekitar 2 jam, sebelum akhirnya perut yang keroncongan meminta pertolongan kami untuk di isi. Karena kedai Yoshinoya sudah tutup, pilihan beralih ke Burger King. Kami bercerita bersengkrama di restoran Burger King selama sejam lebih. Hari terakhir kami bersua sebelum Min Hye besok shubuh kembali ke Korea Selatan, dan kami melanjutkan perjalanan ke Macau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar